Minggu, 03 Januari 2016

"Exam To Be a Love Army"

Waktu sudah terasa semakin larut, sesaat aku merasakan mataku sudah perih.. ngantuk, tapi tak ada hasrat untuk tertidur. Ada rasa menyesal, kenapa tadi aku matiin telponnya, tapi akhirnya aku berfikir tak apalah.. biarkan saja dia tertidur, besok kan harus dinas pagi. Beginilah nasib menjadi kekasih seorang anggota TNI-AD yang harus bertugas jauh diambon. Sungguh berat sekali setiap kali aku merasa seolah-olah dia akan pergi jauh dari ku, meninggalkan ku dengan orang lain disana. Perasaan itulah yang membuat ku selalu ingin lebih rajin menghubunginya, mengetahui bagaimana dan apa yang sedang dia kerjakan disana, memberi perhatian lebih agar dia tidak merasa kekurangan dan menganggap ku tak ada. Apakah aku termasuk cewek yang possesive? Over protectif? Atau entah apalah namanya itu. Sungguh pun tak pernah terlintas dalam fikiran ku untuk menjadi seperti itu, semua itu tak lebih karena cinta yang teramat besar padanya. Tapi akhirnya mungkin aku jadi terlihat seperti perempuan yang menyebalkan karena selalu mau tau dan selalu saja mengikuti kegiatannya, tapi apa aku salah?Kini, pertanyaan yang paling sering muncul dalam fikiran ku adalah apa dia masih mencintaiku seperti dulu waktu pertama kali kami bertemu? Apakah ribuan kilometer jarak yang memisahkan kami kini benar-benar membuat semuanya berubah dan berbeda?Hubungan yang kami bina bersama sejak hampir  tujuh bulan adakah membuatnya bosan? Banyak pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang terlintas saat kini aku jauh dengannya. Perbedaan-perbedaan yang kini muncul, sedikit demi sedikit mulai membuat ku khawatir tentang hubungan kami.
Mungkin ini adalah ujian dari Tuhan untuk menguji kekuatan cinta kami, mungkin kecurigaan itu hanya simbol dari rasa cinta yang aku persembahkan untuknya. Tapi kenapa dia tidak seperti aku? Adakah perasaan cintaku dengannya berbeda dengan perasaan cintanya padaku? Namun selanjutnya aku pun sadar, manusia mencintai pasangannya dengan cara yang berbeda-beda.Satu yang ada dalam benak ku, apapun dan bagaimanapun dia, aku selalu mencintainya, aku akan selalu ada buatnya, aku selalu menjadi yang terbaik baginya, dan berusaha menjadi yang terindah dalam hidupnya. Mendampingi dia dalam susah dan senangnya adalah impian yang paling aku dambakan. Aku ingat dia selalu bilang bahwa rasa sayangnya padaku tidak pernah berubah sedikitpun, bahagianya mendengar itu, walaupun merasa sedikit ada keganjalan di hati ku, tapi kepercayaan ku padanya sudah tak akan pernah aku pungkiri lagi, I Believe U, now, tommorow and ever.Membina hubungan yang terpisah jarak adalah sesuatu yang sulit, namun bagaimana cara kita menyikapi situasi itulah yang terpenting. Saat dia jauh, anggap saja jarak itu tak ada, saat dia dekat jangan terlalu bahagia, karena dia pasti akan kembali lagi mendapat tugas yang mengharuskan dia untuk jauh lagi dari kita. Kepercayaan, komunikasi, kesetiaan/kejujuran dan cinta adalah faktor terpenting yang harus tetap dijaga saat menjalin hubungan berjauhan.Saat dia jauh, rasa curiga akan paling sering muncul dalam fikiran kita, banyak pertanyaan gak penting akan masuk dan meracuni hati dan otak kita. Banyak bisikan halus yang membuat kita selalu ingin marah saat dia tidak menjawab telpon atau pesan. Disaat itulah kepercayaan akan menjadi benteng pertahanan yang kuat untuk menjaga kekuatan cinta, kepercayaan akan menjadi pondasi yang kokoh untuk membangun cinta sejati walaupun ada pemisah yang lebar. Ada sebagian orang mengartikan percaya itu hanya sekedar “percaya”. Ya..!! “aku peracaya padamu, tapi...” kepercayaan yang masih menggunakan kata tapi adalah bohong belaka. “aku percaya padamu, sangat percaya, lalu bagaimana dengan yang dikatakan orang tentang mu” kepercayaan yang masih mendengarkan kata orang lain adalah curiga. Kepercayaan itu adalah saat dimana kita selalu yakin bahwa dia hanya milik kita, saat dimana kita selalu percaya dengan apa yang dia katakan tanpa mendengar dari orang lain apa dan bagaimana dia, karena terkadang orang disekitar kita memberikan kata yang akan membuat rasa percaya kita berkurang. Kepercayaan itu tak mempunyai batasan walaupun mempunyai kelemahan yaitu bukti.Cinta yang terpisah jarak membuat komunikasi menjadi hal yang paling berharga. Terkadang jarak itu terasa indah saat kita bisa mendengar alunan suaranya diseberang sana, jarak itu terasa dekat saat kita bisa melihat senyumnya walaupun hanya lewat layar datar saja. Setiap pasangan kekasih akan menjadikan komunikasi sebagai faktor terpenting, cocok atau tidaknya suatu pasangan tergantung dari cocok atau tidaknya mereka dalam berkomunikasi. Dalam hubungan yang terhalang jarak, komunikasi adalah satu-satunya tumpuan harapan untuk tahu apa yang sedang si dia lakukan disana, untuk tahu apa dia disana baik-baik saja. Bagi kekasih seperti itu ingatlah:terpisah orang yang dicintainya adalah sesuatu hal yang biasa, karena itu semuanya menggantungkan diri pada teknologi yang semakin maju untuk terus menjaga hubungannya dengan sang pujaan.
Semua hal yang kita jalani adalah pilihan hidup yang telah kita pilih, jadi kita harus berusaha jujur dalam segala perbuatan, bisa menjaga kesetiaan yang utuh untuk kita berikan pada dia yang jauh disana adalah kebanggaan yang tiada taranya. Jadi berusahalah untuk setia dan jujur kepada pasangan apapun yang terjadi, walau itu harus membuat kita terjatuh dalam gundukan pasir yang membuat kita harus merasa malu atau takut. Semua itu akan hilang dengan sendirinya.Kini perasaan cintalah yang akan diuji untuk yang kesekian kalinya, dan kita harus bisa membuktikan bagaimana kuatnya cinta yang kita berikan padanya. 
Menjaga cinta kita adalah sama halnya menjaga kehormatan pasangan kita.Aku Menjaga Cinta Ku, Kau Menjaga Kehormatan Ku, Dan Kita Menjaga Cinta Kita” inilah semboyan yang membuat ku bertahan menjadi kekasihMu.


                                                                                                                                    By:Nb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar